Apakah anda pernah mendengar kisah orang-orang yang meninggal dalam perjalanan nak masuk Islam? Mungkin anda berpikir bahwa itu adalah hal yang sangat tragis dan menyedihkan. Namun, sebenarnya itu adalah hal yang sangat mulia dan beruntung. Mengapa demikian?
Islam adalah agama yang sempurna dan lurus, yang mengajarkan tauhid, yaitu mengesakan Allah sebagai Tuhan yang berhak disembah, dan Muhammad sebagai utusan-Nya. Islam juga mengajarkan syariat, yaitu hukum-hukum yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, baik ibadah, muamalah, akhlak, maupun sosial. Islam juga mengajarkan akidah, yaitu keyakinan yang benar tentang Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan qada dan qadar.
Orang yang masuk Islam, berarti ia telah menyatakan syahadat, yaitu mengucapkan dua kalimat yang menjadi pondasi agama Islam, yaitu: “Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan rasulullah”, yang artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
Syahadat adalah kunci masuk surga. Barangsiapa yang mengucapkannya dengan ikhlas dan benar, maka ia akan masuk surga, meskipun ia memiliki dosa-dosa besar. Namun, barangsiapa yang tidak mengucapkannya, atau mengucapkannya dengan dusta dan syirik, maka ia akan masuk neraka, meskipun ia memiliki amal-amal kebaikan.
Oleh karena itu, orang yang meninggal dalam perjalanan nak masuk Islam, berarti ia telah meninggal dalam keadaan yang paling baik, yaitu dalam keadaan iman dan tauhid. Ia telah meninggal sebelum sempat melakukan dosa-dosa yang bisa menghapus keimanan dan tauhidnya. Ia telah meninggal sebelum sempat terjerumus dalam kesesatan dan kekufuran. Ia telah meninggal dalam keadaan yang paling dicintai Allah dan rasul-Nya.
Allah berfirman dalam Al-Quran:
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fussilat: 30)
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits:
“Barangsiapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, maka ia masuk surga.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, kita tidak perlu bersedih atau berduka atas kematian mereka. Sebaliknya, kita harus bersyukur dan berbahagia atas karunia Allah yang telah memberikan hidayah dan rahmat-Nya kepada mereka. Kita harus mendoakan mereka agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka, mengangkat derajat mereka, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan.
Kita juga harus mengambil pelajaran dan motivasi dari kisah mereka. Kita harus menyadari bahwa hidup ini adalah ujian dan amanah dari Allah. Kita harus berusaha untuk menjalankan kewajiban-kewajiban kita sebagai muslim, dan menjauhi larangan-larangan Allah. Kita harus berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa kita, dan mengikuti sunnah rasulullah. Kita harus berusaha untuk menyebarkan Islam kepada orang-orang yang belum mengenalnya, dan membantu orang-orang yang ingin masuk Islam. Kita harus berusaha untuk meninggal dalam keadaan yang baik, yaitu dalam keadaan Islam.
Semoga Allah memberikan kita hidayah, taufik, dan inayah-Nya. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang beriman, bertauhid, dan bertaqwa. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang mati dalam keadaan Islam. Amin.